Monday, October 11, 2010

LBM 3- Hipersensitivitas (alegi lateks)

Step 1

1. Kateter : pipa untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan, salah satunya berbahan karet
2. Alergi : kegagalan system kekebalan tubuh yang menyebabkan seseorang hipersensitif
3. Lateks : karet berwarna susu kental yang mengandung protein alergi

Step 2

1. Apa saja yang merupakan tanda dan gejala alergi lateks ?
2. Apa sajakah yang termasuk factor pendukung maupun factor penyebab terjadinya alergi ?
3. Bagaimana cara penanganan dan penegahan alergi ?
4. Apa saja tes yang digunakan untuk mendeteksi adanya alergi ?
5. Apakah dampak pemakaian folley kateter ?
6. Apa saja macam-macam dari kateter ?
7. Bagaimana farmakologi dan farmakokinetik Antihistamin, dan sebutkan macam-macamnya !
8. Sebutkan macam-macam alergi !
9. Bagaimanakah mekanisme alergi dalam tubuh ?
10. Siapa saja yang rentan terkena alergi lateks ?
11. Bagaimana askep yang sesuai dengan kasus ?
12. Apa saja kandungan lateks yang menyebabkan alergi ?
13. Apakah ada pengaruhnya, Tuan R alergi buah-buahan dengan tanda dan gejala yang timbul pada klien ?

Step 3

1. Gejala local : edema, kemerahan
Gejala sistemik : sesak napas. Anaphilaksis ( syok ) sehubungan pelepasan histamine yang berlebih, kematian
Muncul juga dengan mengeluarkan air mata, gatal-gatal, pusing, mual, muntah, dan tekanan darah menurun

2. Hereditas / factor ketururnan
Factor lingkungan
Allergen
Pertahana host itu sendiri

3. Beri pendidikan tes
Catat riwayat alergi penyakit
Gunakan sarung tangan free lateks
Tempatlkan pasien pada lingkungan yang nyaman dan fasilitas bebas lateks
Cuci sarung tangan dengan cermat
Membuang sarung tangan apabila sudah terpakai

4. Prick tes : tes tusuk dengan menusukkan jarum pada lapisan kulit
RAS tes : mengukur kadar IgE dengan kadar normalnya 0,1-0,4 dlm serum
Provocation test
Skin pitch test : tes ini diindasikan pada allergen kimia dan protein
GUT : tes dengan menggunakan gloves ( sarung tangan) berbahan karet
ELISA Test : test yang diindasikan untuk mengukur jumlah protein dan tingkat protein lateks

5. - Dampak positif :
Digunakan untuk mengukur residu urin
Mengambil specimen urin untuk tes lab.
- Dampak negative :
Menimbulkan alergi lateks
Terjadi penyempitan uretra
Timbulnya lubang pada vesika urinaria
Munculnya Bacteria syok

6. – Berdasarkan bentuk :
Ujung lurus tanpa cabang
Ujung lengkung
Yang dipakai menetap
- Berdasarkan numlah cabang :
Tidak bercabang, cocok digunakan untuk se mentara waktu
Cabang dua
Bercabang tiga, cocok digunakan pada pasien yang postoperasi

8. Hubungannya dengan Imunoglobulin
-alergi yang bersifat lambat
- alergi yang bersifat atropik
Hubungannya dengan waktu
- Anaphilaksis
- Sitotoksin
- Kompleks imun
Selain itu, macamnya berupa asma (penyempitan saluran napas), alergi pada kulit ( dermatitis atropik ), konjungtivitis ( kelopak mata bengkak ), anaphilafi syok ( pelebaran pembuluh darah ).

9. allergen --> sel B dan limfosit --> IgE --> aliran darah + berikatan dengan sel mast + sel basofil pada jaringan tertentu tergantunng jenis allergen dan paparannya --> degranulasi --> iritasi --> meledak --> mediator inflamasi primer (mis : histamine, protease, sel pengaktif trombosit, substansi anaphilaksis, substansi kemotokrit, eusinofil dan neutrofil ) --> reseptor histamine --> Gejala alergi ( vasodilatasi, bronkokonstriksi, kemerahan, gatal )--> Antihistamin--> memblok histamine dan menghambat --> reseptor H1 ( cetirezin dehidroside )

10.Orang yang berisiko terkena alergi adalah orang-orang yang menggunakan produk lateks, semisal : dokter, perawat, pemroduksi dan pengolah lateks, pekerja pabrik berbahan dasar lateks, dan anak-anak penderita spinabifida.

11.Asuhan keperawatan :
Pengkajian :
- Kaji tingkat kenyamanan pemakaian kateter
- Kaji riwayat alergi
- Kaji apakah mengalami inkontinensia urin
Diagnosa :
- Tanda dan gejala alergi
- Risiko alergi lateks
NIC :
Menurunkan risiko-risiko efek dari penggunaan lateks
Evaluasi :
- Pasien diharapkan dapat tidur dengan nyenyak tanpa ganggguan
- Pasien dapat merasakan kenyamanan dalam pemakaian kateter
- Mengganti kateter lateks dengan yang lainnya pada penggunaan pasien yang mempunyai alergi lateks.

12, Kandungan pada lateks yang menyebabkan alergi adalah kandungan gula maupun protein-protein asing

13. Karena kandungan protein dalam buaha-buahan tertentu semisal : mangga, alpukat, dan pisang adalah sama dengan protein-protein yang terkandung dalam lateks. Dari sebuah penelitian didapatkan 20% dari 250% protein dalam lateks menyebabkan alergi.

Step 4
Pembuatan Skema

Step 5
Pertanyaan LO :
1. Bagaimana cara penanganan dan pencegahan alergi ?
2. Bagaimana farmakologi dan farmakokinetik antihistamin, dan sebutkan macam-macamnya
3. Apa sajakah macam-macam alergi?
4. Apakah askep yang sesuai dengan kasus ini?

Step 6
Mencari Literatur

No comments:

Post a Comment