Monday, October 11, 2010

LBM 1- TERMOREGULASI (2)

Step 7

1. Bagaimana cara kerja obat antipiretik dan manfaatnya?
•Cara kerja : menghambat enzim siklooksigenase (COX 2), dapat memproduksi leukotrien, sehingga produksi prostaglandin turun, (dimana prostaglandin dapat meningkatkan set point thermoregulasi di hipotalamus sehingga suhu tubuh naik dan menyebabkan demam).
•Manfaat obat antipiretik : mempunyai efek antiinflamasi karena merrupakan NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug), menurunkan suhu tubuh.
•Efek samping obat antipiretik :
-Efek samping penggunaan NSAID : gangguan lambung, gangguan kulit, dan gangguan darah pada pembekuan darah.
-Penggunaan paracetamol yang lama / berlebih dapat menyebabkan hepatotoksik.
-Efek antiaregrasi pada penggunaan aspirin dapat dipakai sebagai obat kardiovaskuler.
-Pada asetosal dapat menyebabkan pseudoalergi (aspirin asma).
-Penggunaan NSAID yang lama dapat menyebabkan penurunan renal blood flow, menyebabkan gagal ginjal.

2. Apa pengertian thermoregulasi dan contoh – contohnya?
Thermoregulasi : suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu internal agar berada di dalam kisaran yang dapat ditolerir.
Contoh – contoh :
Demam : suhu tubuh di atas batas normal biasa, dapat disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh zat toksik yang mempengaruhi pusat penaturan suhu, penyakit – penyakit bakteri, tumor otak, atau dehidrasi.
Hipotermia : disebabkan oleh kontak yang terlalu lama dengan cuaca dingin. Seseorang yang terpapar air es selama kira – kira 20 sampai 30 menit biasanya mati karena henti jantung atau fibrilasi jantung, kecuali bila diobati dengan segera.
Serangan demam (heat stroke) : terjadi apabila temperature tubuh meningkat melebihi temperature kritis, dalam rentang 1060 – 1080 F, dapat mengalami serangan panas.

3. Di Bagaimana konsep pengaturan suhu tubuh, jelaskan, dan apa saja organ yang berperan?
Suhu tubuh diatur hamper seluruhnya oleh mekanisme umpan balik syaraf, dan hamper semua mekanisme ini bekerja melalui pusat pengaturan suhu yang terletak pada hipotalamus. Akan tetapi, agar mekanisme umpan balik ini bekerja, juga harus terdapat detector suhu untuk menentukan bila suhu tubuh menjadi terlalu panas atau terlalu dingin.
Beberapa dari reseptor tersebut adalah reseptor suhu. Mungkin reseptor suhu yang paling penting untuk mengatur suhu tubuh adalah banyak neuron peka-panas khusus yang terletak pada area preoptika hipotalamus. Neuron ini meningkatkan pengeluaran implus bla suhu meningkat dan mengurangi impuls yang keluar bila suhu turun. Kecepatan cetusan kadang-kadang meningkat sebanyak 10 kali pada peningkatan suhu tubuh sebesar 10%.

4. Apa perbedaan deman hyperthermia dan hiperpereksia?
•Hipertermia : situasi dimana suhu tubuh melebihi set point. Disebabkan ooleh kondisi tubuh / eksternal yang menimbulkan panas berlebihan jika dibandingkan kemamppuan tubuh untuk menghilangkan panas, seperti terjadi heat stroke (terjadi apabila temperature tubuh meningkat melebihi temperature kritis / set point, dalam rentang 41,1 – 42,2 derajat selsius. Ditandai gejala pening, perut tidak enak kadang dengan muntah, kadang delirium, dan akhirnya hilang kesadaran jika panas tidak segea turun.
•Hiperpereksia : terjadinya peningkatan set point temperature tubuh sehingga set point berada pada tingkatan yang lebih tinggi, temperature di atas 38 derajat selsius sebagai respon tubuh yang terorganisasi terhadap penyakit.

5. Bagaimana cara mencegah gangguan thermoregulasi?
Mencegah Hipotermi:
a.Pada Infant :
-Pada bayi BBLR dan premature dihangatkan dengan incubator.
-Bayi baru lahir di lap dengan kain saja, tidak boleh dimandikan.
-Box bayi dibuat hangat.
-Memberi asi → metabolism → produksi panas.
-Diberi penutup kepala dan selimut yang diseterika
-Dengan metode kangguru.
b.Dewasa :
-Mengganti pakaian basah dengan pakaian yang kering
-Menghindari alcohol dan kafein → vasodilatasi → pembuluh darah melebar → melepaskan panas.
Mencegah hipertermia :
-Mencegah dehidrasi
-Menghindari nikotin → vasokonstriiksi.
-Menghindari berpakaian secara berlebihan (dobel-dobel).
-Menghindari kerja keras di tempat yang panas.
-Menghindari berpergian di saat cuaca panas.
-Mengatur suhu ruangan.
Kenapa ketika musim dingin, orang barat mengkonsumsi alcohol dengan alas an untuk menghangatkan tubuhnya. Sedangkan alcohol merupakan vasodilator yang tidak boleh diberikan kepada penderita hipotermi.
Jawab : Alkohol yang bersifat vasodilator itu dapat memperlebar pembuluh darah, dimana darah yang notabene hangat) dapat mengalir ke perifer dan member rasa hangat → ini hanya dapat diterapkan pada orang yang bersuhu normal. (bukan penderita hipotermi).

6. Bagaimana penanganan farmakologi pada hipotermia?
Belum ada, penanganan dengan nonfarmakologi.

7. ASKEP ?
• Pengkajian :
-Inspeksi dan palpasi kulit untuk mengetahui suhu, kelembapan, dan turgor.
-Inspeksi kondisi mukosa mulut untuk adanya penebalan, lesi, dan penurunan saiva.
-Tanyakan apakah klien mengalami sakit kepala, mialgia, menggigil, mual, kelemahan, kelelahan, kehilangan selera makan, atau fotofobia.
-Catat muntah dan diare.
-Observasi perubahan perilaku seperti bingung, disorientasi dan kegelisahan.
• Diagnosa keperawatan :
-Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
-Tidak toleran terhadap aktivitas berhubungan dengan penurunan energy cadangan.
-Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan metabolism.dengan peningkatan metaboisme.
-Nyeri berhubungan dengan demam.
• NIC
Risk for imbalanced body temperature
Suggested NIC :
•Cereberal edema management
•Enviroment management
•Enviroment management : comfort
•Fever treatment
•Fluid management
•Fluid monitoring
•Malignant hypertermia precaution
•Postanesthesia care
•Temperature regulation
•Temperature regulation : intraoperative
Vital sign monitoring Additional optional intervention
Bathing
Energy management
Heat/cold application
Hemodynamic regulation
Kangaroo care
Medication management
Nutrition management
Rescucitation neonate
Blood product administration
Skin surveillance
Surveillance

Ineffective thermoregulation
Suggested NIC :
•Bathing
•Enviroment management
•Fever treatment
•Fluid management
•Fluid monitoring
•Hemodynamic regulation
•Temperature regulation
•Temperature regulation : intraoperative
•Vital sign monitoring
Additional optional intervention
Anxiety reduction
Blood product administration
Medication administration
Peripherally inserted central (PIC) catheter care
Phelebotomy : arterial blood sampel

Hypothermia
Suggested NIC :
•Circulatory care
•Ciculatory precaution
•Electrolyte monitoring
•Enviroment management
•Fluid/electrolyte management
•Fluid management
•Fluid monitoring
•Hemodynamic regulation
•Hypothermia treatment
•Oxygen theraphy
•Respiratory monitoring

Shock management
Shock prevention
Surveillance safety
Temperature regulation
Temperature regulation : intraoperative
Vital sign monitoring

Additional optional intervention
Heat/cold application
Shock management : cardiac
Shock management : vasogenic
Peripherally inserted central (PIC) catheter care
Total Pareneral nutrition (TPN) administration


• NOC
Thermoregulasi seimbang.

8. Apa perbedaan demam intermiten, remiten, dan continue?
•Demam intermiten : selang seling, siang dan sore suhu normal, sedangkan malam hari panas.
Contoh : Tifus. Karakteristiknya pada minggu pertama, panas hanya pada malam hari, siang, dan sore penderita merasa sehat. Pada minggu kedua, panas dari pagi sampai malam. Pada minggu ketiga, terjadi penyembuhan dan panas akan segera turun atau dapat menyebabkan komplikasi fatal.
Penyebab tifus adalah salmonella thypus dan parathypi, yang masuk melalui makanan.
•Remiten : suhunya naik turun → ke shu normal.
•Continue : suhu tubuh terus – menerus tinggi.

1 comment:

  1. Assalamualaikum
    sblum n sesudahnya trims atas info yg tlah dipa2rkan, ini dpat mmbantu sya dlam menyelesaikan tgas yg tlah diberikan oleh dsen sya. Tapi ini referensinya dr mna sja?
    Wassalamualaikum

    ReplyDelete